Wednesday, February 27, 2013

Seorang Anak Punk dan JKT48-nya


OctiFansINA-Tampang sangar terutama dalam hal penampilan rambut, pakaian cadas dan didominasi warna hitam, tindik seakan menjadi teman anggota badan kami, walau “nyiksa” inilah gaya kami, inilah kami anak Punk. Ada asap bukan berarti akan terbakar, kecil bukan berarti tak ada apa-apanya, dan sangar bukan berarti mencelakai. Di sini saya akan meluruskan kesalahpahaman pandangan masyarakat terhadap keberadaan anak Punk.

  Dan sebagai anak Punk Permanen, ada beberapa yang saya herankan terhadap dunia ini dengan pandangannya terhadap kami, kami memang berpenampilan sangar, garang, dan “cukup” menyeramkan, tapi dibalik semua itu sebenarnya kami sama dengan kalian, yang menjalani rutinitas hidup sebagai seorang manusia biasa, dan bagi kami yang Islam, kami masih menganut alur kehidupan halal (walaupun itu tidak semua yang mempertahankannya). Saya tidak bisa menerima pandangan kalian terhadap kami yang seperti hina di mata kalian, dan tolong bedakan yang mana “anak Punk” dan yang mana “preman”. Penampilan kami memang hampir sama, dan boleh dibilang kami masih lebih sangar dari mereka, bahkan ada preman yang jauh lebih rapih dari kami dan bahkan dilengkapi dasi pula, yah itulah pejabat (korup) kalian, yang bahkan kami terlihat lebih hina di mata kalian daripada mereka.
  Apa yang kami sering lakukan selalu saja dibilang salah, termasuk dalam hal berpakaian, tata rambut, dan selera musik. Khusus musik, Metal dan Hardcore “hanya sebagian kecil” dari selera musik kami. Tidak sedikit juga dari kami yang menyukai musik Pop, Melayu, bahkan Dangdut. Dan kami anak Punk (terutama Laki-laki) sangatlah wajar jika kami menyukai lawan jenis kami, dan wajar pula jika kami menggemari artis yang menurut kami menarik, sama seperti kalian. Dan apakah salah jika saya, The Punk Boy ini mengidolakan JKT48? Apakah salah jika saya seorang Wota? Dan apakah itu hina bagi seorang anak cucu Adam ini juga seorang Nabilaholic?
  Yah, saya anak Punk dan saya penggemar dari JKT48. Istilah yang mengatakan kalau seorang laki-laki yang ngefans dengan Girlband adalah sekong, banci, maho, atau apalah  itu, itu adalah pandangan yang sangat-sangat keliru. Istilah seperti itu lebih tepat kalian alamatkan ke orang-orang yang mengaku dirinya cowok tapi dia ngefans berat dengan Sm**h, Ma* 5, dan sejenisnyalah. Band yang membawakan aliran musik Metal dan aliran musik cadas lainnya adalah favroit saya, saya hanya menyukai musik dan style dari sang penyanyinya saja, lebih dari itu saya rasa sudah kelewat batas (apalagi jika penyanyinya laki-laki).

Dan jika kalian melontarkan pertanyaan seperti ini ke saya:
-  Kenapa ngefans dengan JKT48? Nggak malu apa dengan penampilan sangar lo?
+ Apa yang salah dengan kesukaan saya ini? mereka cewek dan saya cowok, mereka membawakan lagu-lagu yang bagi saya terdengar seperti menyemangati saya, dan mereka berkerja keras untuk mencapai cita-citanya, dan itu bisa menjadi panutan juga bagi saya dalam hal mencapai tujuan. Ingat, Jangan nilai buku dari sampulnya sob, tampilan saya memang sangar, tapi saya juga masih seorang cowok yang normal.
- Kenapa harus JKT48 dan bukan Cherryb***, 7 ico** atau girlband lainnya? Mereka kan juga cewek, sama dengan JKT48!
+ Pertama, JKT48 itu bukan Girlband melainkan Idol Grup, Idol Grup itu sekumpulan cewek yang dilatih, dididik, dan diarahkan untuk menjadi Idola yang sebenarnya. Girlband itu “hanya” sekumpulan “pelatih senam” yang belum tentu bisa menjadi seorang Idol yang sukses. Audisi, jreng, langsung jadi (Istilah kasarnya “idol Karbitan”). Dan perlu diingat, para member JKT48 itu setelah audisi tidak langsung resmi jadi bagian dari JKT48, mereka perlu latihan yang lama (bahkan hampir setahun) untuk menjadi anggota resmi JKT48.
Kedua, mereka, Idol Karbitan itu terlalu manja (apalagi Cherryb***), berbanding terbalik dengan JKT48 yang terlihat jauh lebih dewasa, dan yang saya herankan member JKT48 rata-rata berusia belasan tahun, nah Idol Karbitan ini malah jauh lebih tua dari mereka.
  Menjadi seorang anak Punk, tidaklah harus menyukai hal-hal yang ekstrim, kami juga butuh kebebasan berekspresi dengan batasan tertentu pastinya, kami meluapkan ekspresi kami tanpa harus menggangggu kehidupan kalian. Satu hal yang membuat kami tetap solid itu adalah karena kami menerima perbedaan kami sesama anak Punk dan juga perbedaan kalian. Tidak ada teman-teman sesama anak Punk saya yang risih begitu tau kalau saya seorang Fans JKT48, justru sebaliknya, mereka malah mendukung saya. Mereka bahkan dengan senang hati menemani saya ke Jakarta hanya untuk menonton aksi Nabilah dkk di Theater, mereka bahkan tersenyum ketika saya dan Fans yang lainnya mengayunkan Light Stik dan Nge-chant. Jadi tolong jangan identikkan kami dengan hal-hal negatif.
Layaknya Ibu Kartini yang memperjuangkan emansipasi perempuan, kami anak Punk juga ingin disetarakan dengan kalian, nggak usah nge-troll kami berlebihan, kami sama halnya dengan kalian. Dan nggak usah keheranan atau kaget lebay begitu tau kalau ada anak Punk yang ngefans sama JKT48 seperti saya.
Sekalipun kami tidak pernah mengusik aktifitas hidup kalian, yang menggangu kalian itu para Preman, bukan kami. Kami sendiri sangat menjunjung tinggi yang namanya Solidaritas, kami sangat menentang perpecahan, tidak ingin bangsa Indonesia terpecah hanya karena pebedaan, setidaknya camkan kata-kata Sharukh Khan dalam Film My Name Is Khan-nya, “Di dunia ini cuman ada Orang Baik dan Orang Jahat, lebih dari itu tidak ada perbedaan lainnya”, teori ini bahkan tidak pernah diajarkan di sekolah manapun. Kami menerima perbedaan kalian dan tolong terimalah perbedaan kami juga, kami juga ingin disetarakan dengan kalian. Dan semoga dengan pembahasan ini kalian bisa mengerti bahwa anak Punk tidaklah sesangar apa yang kalian nilai, silakan tertawa begitu kalian tau saya anak Punk yang mencintai damai dan seorang Fans berat JKT48. PUNK’S NEVER DIE!! CHOUZETSU KAWAII NABILAH!!



 Posting By: #EF

1 comment:

  1. Wah tulisan lu bagus Bro, buktikan anak punk juga punya kemampuan intelektualitas yg gak bisa diremehkan!!!

    ReplyDelete