OctiFansINA-Tampang sangar
terutama dalam hal penampilan rambut, pakaian cadas dan didominasi warna hitam,
tindik seakan menjadi teman anggota badan kami, walau “nyiksa” inilah gaya
kami, inilah kami anak Punk. Ada asap bukan berarti akan terbakar, kecil bukan
berarti tak ada apa-apanya, dan sangar bukan berarti mencelakai. Di sini saya
akan meluruskan kesalahpahaman pandangan masyarakat terhadap keberadaan anak
Punk.
Dan sebagai anak Punk Permanen, ada beberapa
yang saya herankan terhadap dunia ini dengan pandangannya terhadap kami, kami
memang berpenampilan sangar, garang, dan “cukup” menyeramkan, tapi dibalik
semua itu sebenarnya kami sama dengan kalian, yang menjalani rutinitas hidup
sebagai seorang manusia biasa, dan bagi kami yang Islam, kami masih menganut
alur kehidupan halal (walaupun itu tidak semua yang mempertahankannya). Saya
tidak bisa menerima pandangan kalian terhadap kami yang seperti hina di mata
kalian, dan tolong bedakan yang mana “anak Punk” dan yang mana “preman”. Penampilan
kami memang hampir sama, dan boleh dibilang kami masih lebih sangar dari mereka,
bahkan ada preman yang jauh lebih rapih dari kami dan bahkan dilengkapi dasi
pula, yah itulah pejabat (korup) kalian, yang bahkan kami terlihat lebih hina
di mata kalian daripada mereka.
Apa yang kami sering lakukan selalu saja
dibilang salah, termasuk dalam hal berpakaian, tata rambut, dan selera musik.
Khusus musik, Metal dan Hardcore “hanya sebagian kecil” dari selera musik kami.
Tidak sedikit juga dari kami yang menyukai musik Pop, Melayu, bahkan Dangdut.
Dan kami anak Punk (terutama Laki-laki) sangatlah wajar jika kami menyukai
lawan jenis kami, dan wajar pula jika kami menggemari artis yang menurut kami
menarik, sama seperti kalian. Dan apakah salah jika saya, The Punk Boy ini
mengidolakan JKT48? Apakah salah jika saya seorang Wota? Dan apakah itu hina
bagi seorang anak cucu Adam ini juga seorang Nabilaholic?
Yah, saya anak Punk dan saya penggemar dari
JKT48. Istilah yang mengatakan kalau seorang laki-laki yang ngefans dengan
Girlband adalah sekong, banci, maho, atau apalah itu, itu adalah pandangan yang sangat-sangat
keliru. Istilah seperti itu lebih tepat kalian alamatkan ke orang-orang yang
mengaku dirinya cowok tapi dia ngefans berat dengan Sm**h, Ma* 5, dan
sejenisnyalah. Band yang membawakan aliran musik Metal dan aliran musik cadas
lainnya adalah favroit saya, saya hanya menyukai musik dan style dari sang
penyanyinya saja, lebih dari itu saya rasa sudah kelewat batas (apalagi jika
penyanyinya laki-laki).
Dan jika
kalian melontarkan pertanyaan seperti ini ke saya:
- Kenapa ngefans
dengan JKT48? Nggak malu apa dengan penampilan sangar lo?
+ Apa yang salah
dengan kesukaan saya ini? mereka cewek dan saya cowok, mereka membawakan
lagu-lagu yang bagi saya terdengar seperti menyemangati saya, dan mereka berkerja
keras untuk mencapai cita-citanya, dan itu bisa menjadi panutan juga bagi saya
dalam hal mencapai tujuan. Ingat, Jangan nilai buku dari sampulnya sob,
tampilan saya memang sangar, tapi saya juga masih seorang cowok yang normal.
- Kenapa harus
JKT48 dan bukan Cherryb***, 7 ico** atau girlband lainnya? Mereka kan juga
cewek, sama dengan JKT48!
+ Pertama, JKT48
itu bukan Girlband melainkan Idol Grup, Idol Grup itu sekumpulan cewek yang
dilatih, dididik, dan diarahkan untuk menjadi Idola yang sebenarnya. Girlband
itu “hanya” sekumpulan “pelatih senam” yang belum tentu bisa menjadi seorang
Idol yang sukses. Audisi, jreng, langsung jadi (Istilah kasarnya “idol
Karbitan”). Dan perlu diingat, para member JKT48 itu setelah audisi tidak
langsung resmi jadi bagian dari JKT48, mereka perlu latihan yang lama (bahkan
hampir setahun) untuk menjadi anggota resmi JKT48.
Kedua, mereka,
Idol Karbitan itu terlalu manja (apalagi Cherryb***), berbanding terbalik
dengan JKT48 yang terlihat jauh lebih dewasa, dan yang saya herankan member
JKT48 rata-rata berusia belasan tahun, nah Idol Karbitan ini malah jauh lebih
tua dari mereka.
Menjadi seorang anak Punk, tidaklah harus
menyukai hal-hal yang ekstrim, kami juga butuh kebebasan berekspresi dengan
batasan tertentu pastinya, kami meluapkan ekspresi kami tanpa harus menggangggu
kehidupan kalian. Satu hal yang membuat kami tetap solid itu adalah karena kami
menerima perbedaan kami sesama anak Punk dan juga perbedaan kalian. Tidak ada
teman-teman sesama anak Punk saya yang risih begitu tau kalau saya seorang Fans
JKT48, justru sebaliknya, mereka malah mendukung saya. Mereka bahkan dengan
senang hati menemani saya ke Jakarta hanya untuk menonton aksi Nabilah dkk di
Theater, mereka bahkan tersenyum ketika saya dan Fans yang lainnya mengayunkan
Light Stik dan Nge-chant. Jadi tolong jangan identikkan kami dengan hal-hal
negatif.
Layaknya Ibu
Kartini yang memperjuangkan emansipasi perempuan, kami anak Punk juga ingin
disetarakan dengan kalian, nggak usah nge-troll kami berlebihan, kami sama
halnya dengan kalian. Dan nggak usah keheranan atau kaget lebay begitu tau
kalau ada anak Punk yang ngefans sama JKT48 seperti saya.
Sekalipun kami
tidak pernah mengusik aktifitas hidup kalian, yang menggangu kalian itu para
Preman, bukan kami. Kami sendiri sangat menjunjung tinggi yang namanya
Solidaritas, kami sangat menentang perpecahan, tidak ingin bangsa Indonesia
terpecah hanya karena pebedaan, setidaknya camkan kata-kata Sharukh Khan dalam
Film My Name Is Khan-nya, “Di dunia ini cuman ada Orang Baik dan Orang Jahat,
lebih dari itu tidak ada perbedaan lainnya”, teori ini bahkan tidak pernah
diajarkan di sekolah manapun. Kami menerima perbedaan kalian dan tolong
terimalah perbedaan kami juga, kami juga ingin disetarakan dengan kalian. Dan
semoga dengan pembahasan ini kalian bisa mengerti bahwa anak Punk tidaklah
sesangar apa yang kalian nilai, silakan tertawa begitu kalian tau saya anak
Punk yang mencintai damai dan seorang Fans berat JKT48. PUNK’S NEVER DIE!! CHOUZETSU KAWAII NABILAH!!
Posting By: #EF
Posting By: #EF
Wah tulisan lu bagus Bro, buktikan anak punk juga punya kemampuan intelektualitas yg gak bisa diremehkan!!!
ReplyDelete